Beranda Artikel Apakah Kecanduan Video Gim dapat menyebabkan Kematian ?

Apakah Kecanduan Video Gim dapat menyebabkan Kematian ?

2576
12

Sebuah Postingan Di Tiktok  tentang kecanduan video gim yang mengakibatkan kematian pada seorang anak di Subang Jawa Barat  Sempat Viral. Hal tersebut langsung kami diskusikan dengan Dr. dr Tauhid Nur Azhar, M.Kes yang merupakan seorang ahli neurosains dan juga merupakan penasehat dari Organisasai Next Generation Indonesia. Tentang hal ini beliau mengungkapkan bahwa biasanya pada kasus-kasus seperti ini cukup kompleks, Video game bukan merupakan penyebab tunggal.

Jadi kurang lebih sistematika berpikirnya adalah, suatu kondisi patologi atau lebih spesifik lagi kondisi patologi yang dapat berakibat kematian itu punya prasyarat dapat menyebabkan gangguan fisiologi berat pada fungsi vital manusia, dalam hal ini tentu saja fungsi neurofisiologi dan sistem kardiovaskuler.

Apakah adiksi game atau gaming disorder dapat menjadi patogen atau agen penyebab penyakit? Bisa saja, meski tentu tidak bersifat organik seperti infeksi karena virus atau kanker karena pajanan zat karsinogen.

Pada konteks keganasan, neoplasma, karsinoma, atau kanker, karsinogen pun tidak bisa menjadi faktor tunggal yang bertanggung jawab pada suatu kasus. Ada banyak prasyarat yang harus terpenuhi untuk sampai bisa menimbulkan penyakit.

Misal, jika zat pewarna makanan ada yg terkategori karsinogen atau bersifat karsinogenik, mengapa ada orang yang terpapar dalam jumlah cukup besar dengan intensitas tinggi ternyata tidak mengalami gangguan kesehatan. Sebaliknya beberapa orang yang terpapar dengan intensitas lebih rendah justru bermasalah.

Karena keganasan atau berbagai penyakit lain, memiliki patofisiologi yang melibatkan unsur host/pejamu dengan berbagai faktor eksternal yang dapat menjadi pemicu terjadinya suatu kondisi patologis.

Ada peran genetika dan suseptibilitas terhadap agen tertentu. Ada onkogene dan kontrol siklus sel pada saat guardian of the cell dalam kondisi normal (wild type) p53.

Mekanisme onkogenik virus secara langsung melibatkan masuknya gen onkogenik virus tambahan ke sel inang atau gen yang memperkuat gen onkogenik (proto-onkogen) yang telah ada pada genom. Contohnya, vFLIP dan vCyclin memengaruhi jalur sinyal TGF-β secara tidak langsung dengan menginduksi klaster mir17-92 inang.

Onkovirus DNA biasanya menghambat kerja dua keluarga protein supresor tumor: protein tumor p53 dan protein retinoblastoma (Rb). Dari sudut pandang evolusi, virus menjadi untung dengan inaktivasi p53 karena protein tersebut dapat memicu pemberhentian siklus sel atau apoptosis sel yang terinfeksi ketika virus akan mereplikasi DNA. Hal yang serupa terjadi pada protein Rb yang meregulasi banyak fungsi sel yang penting, antara lain pada checkpoint siklus sel yang signifikan; virus menjadikan protein Rb sebagai target untuk mengganggu fungsi sel yang normal.

Jadi kasus kematian pada anak yang adiksi/kecanduan game itu secara hipotetis bisa saja disebabkan oleh banyak faktor dan punya pola yang tidak langsung disebabkan karena game disorder.

Game disorder atau perubahan perilaku karena adiksi bisa menjadi faktor predisposisi atau faktor yang memantik dan memperberat. Bukan agen atau patogen utamanya. Tapi bisa menjadi etiologi utama dari epidemi penyakit yang berkorelasi dengan perubahan perilaku akibat kecanduan game.

Gamer atau anak dengan gaming disorder, antara lain memiliki kemungkinan perubahan pola istirahat (tidur-bangun) yang secara fisiologi berpengaruh pada siklus sirkadian dan fungsi endokrin. Juga perubahan pola asupan yang dapat berakibat pada malnutrisi yang berelasi dengan status imunitas dan gangguan metabolik.

Adanya underlying disease yang terjadi secara paralel, misal kelainan genetik atau kelainan metabolisme bawaan dapat saling mempengaruhi dengan ekses patologis dari gaming disorder. Demikian pula kondisi miskin gerak, alienasi secara sosial (seperti pada kasus hikikomori), membuat akumulasi stressor yang berpengaruh pada status PNI (psikoneuroimunologi).

Dari sana, misal ada infeksi, maka kondisinya bisa menjadi lebih berat karena ada kondisi immunocompromized misalnya. Jadi saling berkelindan dengan bobot kontributif yang beragam.

Sementara adiksi game atau gaming disorder, kriterianya dapat mengacu pada ICD-11, berikut;

The 11th Revision of the International Classification of Diseases (ICD-11) defines gaming disorder as a pattern of gaming behavior that includes: Impaired control over gaming, Prioritizing gaming over other activities, and Continuing or escalating gaming despite negative consequences.

The ICD-11 includes gaming disorder among “disorders due to addictive behaviors”. It can involve both online and offline gaming.

The ICD-11’s definition of gaming disorder is based on reviews of available evidence.

The ICD-11 code for gaming disorder that predominantly involves internet gaming is 6C51.

12 KOMENTAR

  1. Thank you for being a beacon of enlightenment in a sea of information overload. Your platform stands out for its commitment to quality content and user-centric approach. I’m grateful for the opportunity to learn and grow with your guidance. Here’s to many more enriching discoveries!

  2. Thank you for being a beacon of knowledge in a sea of information. Your platform stands out for its quality content and user-friendly interface. I’m grateful for the opportunity to learn from such a reputable source!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini