
Laporan komprehensif “Video Games Europe European Key Facts 2024” baru-baru ini dirilis, memaparkan potret industri gim di Eropa sebagai sektor yang sangat bertumbuh, didorong oleh inovasi, dan merupakan kisah sukses ekonomi serta budaya. Data ini bukan sekadar deretan angka; ia adalah cermin dan peta jalan yang sangat berharga bagi kita di Indonesia, terutama, CSO Literasi Digital, komunitas pengembang dan pemain sebagai mitra NXG Indonesia, untuk merefleksikan potensi dan mengelola tantangan industri gim lokal.
Pada tahun 2024, industri gim Eropa menunjukkan kematangan yang luar biasa. Pendapatan total sektor ini mencapai angka fantastis €26,8 miliar, mencatat pertumbuhan sebesar 4% dibandingkan tahun 2023. Pertumbuhan ini ditopang oleh adopsi digital yang nyaris sempurna, di mana 90% dari seluruh pendapatan industri kini berasal dari transaksi digital. Hal ini menggarisbawahi transformasi bisnis yang sukses di Eropa, merespons ekspektasi konsumen terhadap konten dan pengalaman baru.
Di balik angka-angka ekonomi yang mengesankan, sektor ini adalah penyerap tenaga kerja terampil. Eropa mempekerjakan lebih dari 116.419 pekerja terampil dalam pembuatan dan penerbitan gim, dengan tingkat pertumbuhan tenaga kerja sebesar 7% pada tahun sebelumnya. Hampir seperempat dari tenaga kerja ini, tepatnya 24.9%, adalah perempuan. Penekanan pada talenta terampil, seperti di bidang coding, desain artistik, dan AI , menjadi mesin utama yang mempertahankan daya saing dan inovasi sektor ini, sebuah fokus yang diakui sangat penting oleh para pemimpin industri.
Dari sisi pemain, popularitas video gim sudah menjadi bagian integral dari waktu luang. Sebanyak 54% dari populasi Eropa berusia 6 hingga 64 tahun adalah pemain video gim. Rata-rata, pemain Eropa menghabiskan 9.4 jam per minggu untuk bermain gim. Perangkat smartphone atau tablet menjadi raja, digunakan oleh 71% dari total pemain , dan menyumbang pangsa pendapatan terbesar, yaitu 44%. Menariknya, terlepas dari perdebatan di masyarakat, sebagian besar pemain (74%) sepakat bahwa bermain video gim memberikan stimulasi mental, dan 68% merasa gimmembantu mengurangi stres.
Refleksi untuk Indonesia: Menguatkan Talenta dan Keseimbangan Digital
Data Eropa ini menawarkan pelajaran kritis bagi Indonesia. Pasar gim kita didominasi oleh mobile gaming, bahkan lebih kuat daripada Eropa. Keberhasilan Eropa dalam mengkapitalisasi pasar mobile yang menyumbang 44% dari pendapatan mereka menjadi sinyal bagi pengembang lokal (DevLoc) untuk terus berfokus pada konten berkualitas tinggi dengan model bisnis free-to-play yang transparan dan adaptif, sambil tetap memperhatikan potensi pertumbuhan di segmen konsol dan PC.
Tantangan terbesar kita, seperti yang juga disoroti oleh Eropa, adalah kesenjangan keterampilan digital. Eropa meminta investasi dalam strategi pendidikan, mempromosikan pembelajaran seumur hidup, dan secara khusus mendorong anak perempuan untuk bergabung dengan program STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika). Penelitian di sana mengonfirmasi bahwa anak perempuan yang bermain gim memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk mempelajari STEAM. Bagi NXG Indonesia, hal ini memperkuat pentingnya program kolaborasi dengan sekolah dan universitas untuk mencetak talenta yang tidak hanya mengerti seni dan desain, tetapi juga menguasai teknologi dan AI yang menjadi driver utama inovasi di sektor ini.
Terakhir, komitmen pada Permainan yang Bertanggung Jawab (Responsible gameplay) adalah keharusan. Eropa memiliki PEGI, sistem peringkat usia yang menjadi model co-regulasi di 40 negara, di mana 70% orang tua sadar akan keberadaannya. PEGI memiliki Kode Etik yang kuat, mencakup transparansi pembelian in-game. Di Indonesia, kita harus secara aktif meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya pengaturan keluarga (family setting tools) dan edukasi tentang transaksi in-game. Di Eropa, 67% orang tua menerapkan alat pengaturan keluarga untuk membatasi atau memantau permainan anak mereka , dan 95% orang tua memonitor pengeluaran anak mereka untuk in-game extras. Angka-angka ini menunjukkan standar pengawasan yang harus kita dorong di Indonesia.
Dengan menyerap pelajaran dari kematangan ekosistem Eropa—mulai dari dominasi digital, investasi talenta terampil, hingga komitmen pada responsible gameplay—industri gim Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai sektor strategis yang tak hanya menghibur, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Sumber
Video Games Europe. (2025). Key facts report 2024: All about video games: Culture-creativity-technology. Video Games Europe.







